Sebagai Desainer Grafis Harus Mengetahui Manajemen Kerja

July 15, 2016
Manajemen ada dimana-mana: pabrik, kantor, pendidikan, distribusi beras, rumah tangga, pribadi. Prinsipnya adalah mengatur tata kerja dan tata usaha suatu kegiatan. Sebagai contoh dapat dikemukakan "manajemen kegiatan bergerak"

Sebagai Desainer Grafis Harus Mengetahui Manajemen Kerja



-        Berjalan hanya membutuhkan dua kaki yang sehat, dan kita sudah dapat bergerak kemanapun kita mau.
-        Untuk bergerak lebih cepat dan jauh, kita memaksa kuda mengganti tugas kaki kita. Kita lalu mengatur manajemen kuda: pelana, kaki besi, kandang, makanan, penyusutan, dlsb.
-        Demi kenyamanan dibuatlah kereta. Dibutuhkan desain kereta yang sesuai dengan fungsi , teliti bahan dan konstruksi, dan juga pemeliharaan kereta.
-        Kuda, seperti manusia, bisa sakit, tua, dan kadang punya maunya sendiri. Kita beralih pada kuda tak berjiwa dan perasaan. Masalah jadi makin rumit karena butuh ahli mesin, BBM, dan manajemen Prasarana Jalan.
-        Kendaraan umum membutuhkan sistem manajemen yang lebih rumit karena menyangkut masalah: pengusahaan kendaraan, trayek, terminal dlsb.


Dalam  kasus ini Desain berperan dalam merancang kereta dan sistem informasi operasional kendaraan. Contoh lain adalah "manajemen duduk".

Sebagai Desainer Grafis Harus Mengetahui Manajemen Kerja


Jongkok tak membutuhkan produk apapun. Lesehan membutuhkan tikar. Duduk membutuhkan  dingklik, bangku, kursi, kursi goyang, makan, kursi malas, kursi wasit, singgasana... Budaya duduk memacu macam-macam kebutuhan alat duduk.
                             
Fungsi fisik dan non-fisik memacu kebutuhan akan macam-macam kursi. Setelah - -
-        Pembuatan, menyangkut teliti fungsi, ergonomi, bahan, konstruksi, desain dan produksi.
-        Distribusi, menyangkut promosi, pemasaran, pengemasan, pengiriman.



Dalam kasus ini Desain berperan dalam perancangan kursi dan promosi untuk pemasarannya.

Dari contoh di atas kita mendapatkan bahwa Desain selalu mulai dari suatu kebutuhan. Dalam melakukan tugasnya, desain merupakan salah satu mata rantai yang menghubungakan antara gagasan dengan pelaksanaan gagasan tersebut. Di sisi hulu Desain akan menampung masalah yang harus dipecahkannya. Di sisi hilir Desain menyerahkan gambar kerja rancangannya untuk dilaksanakan.
Prosedur perancangan suatu desain pada umumnya mengandung tahap-tahap sebagai berikut :
-        Mendengar dan mencatat kebutuhan, mendiskusikan hingga jelas apa yang sebenarnya dibutuhkan
-        Menganalisa kebutuhan dan mengurai dalam tata laksana pekerjaan. Dari sini dapat disimpulkan tenaga, waktu, dan biaya yang dibutuhkan. Dalam pertemuan dengan klien dipastikan mengenai kesimpulan di atas. Perjanjian disepakati untuk mulai bekerja.
-        Pekerjaan olah kreatif dilakukan hingga menghasilkan kemungkinan pemecahan desain. Melalui tukar pikiran klien akan menentukan desain yang akan dilaksanakan.
-        Pada tahap praproduksi, perancang menyiapkan gambar kerja lengkap agar dapat dimengerti dan dilaksanakan oleh pelaksana produksi.
-        Dalam tahap produksi, tugas perancang adalah mengawasi apakah pelaksanaan dijalankan sesuai dengan apa yang dikehendaki.


Melalui prosedur ini tiap langkah pekerjaan dapat dijaga pelaksanaannya sesuai dengan kesepakatan-kesepakatan yang telah disetujui bersama.
Tiap penyimpangan dan kesalahan dapat ditelusuri kembali asal muasalnya.
Diagram berikut menggambarkan tata laksana pekerjaan desan grafis pada umumnya. Disini kita melihat ada tiga bagian dalam manajemen yang mengatur pelaksanaan pekerjaan. Pertama adalah prosedur kerja yang dijalankan untuk pekerjaan tersebut; Kedua adalah pengurusan masalah hubungan dengan pemberi kerja; dan Ketiga merupakan bagian yang mendukung terlaksananya pekerjaan.

Sebagai Desainer Grafis Harus Mengetahui Manajemen Kerja


Dalam "Prosedur Kerja" yang penting diperhatikan adalah data Verbal/copywriting. Perancang tak punya hak maupun tanggung jawab untuk mengarang dan mengubah kata-kata. Bidang kerjanya adalah olah-visual.

"Prosedur Kontak" biasanya dipercayakan pada orang yang khusus mengurusnya. Orang tersebut akan mengatur dan mengawasi pekerjaan yang berhubungan dengan pertanggungjawaban pada klien, berikut dokumen pekerjaan.

"Unsur Pendukung" adalah berbagai hal yang dalam sebuah tim akan menolong kelancaran suatu pekerjaan. Pengawasan keabsahan adalah pekerjaan meneliti dokumen serah terima, bahwa semuanya sesuai dan tak terdapat kesalahan teknis.

Tentu saja mengingat variabel yang lebar dalam jenis kerja desain grafis, manajemen pekerjaannya dapat lebih sederhana ataupun lebih rumit daripada diagram di atas. Tetapi pada dasarnya tiap pekerjaan akan menghadapi persiapan dan pelaksanaan seperti diagram di atas.
Dalam kasus demikian, manajemen berperan dalam mengukur, mengatur dan mengawasi jalannya pekerjaan, menyangkut soal ketenagaan, fasilitas, eaktu dan biaya yang dibutuhkan.

Semoga melalui bahasan di atas dapat tergambar prinsip keterlibatan manajemen dalam pengelolaan pekerjaan desain.


Credit:
IKMAL IMANI